HTML/JS

Selasa, 25 Oktober 2011

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan


N a m a             : F a j a r  M a u l a n a
N P M               : 1 2 5 1 1 6 3 5
Kelas                : 1 P A 0 9


KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

  1. Pengertian
Bila kita berbicara tentang konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan, kita sebelumnya harus mengetahui apakah definisi dari kata Konsepsi, Ilmu Budaya Dasar, dan Kesusastraan. Kata Konsepsi memiliki arti pemikiran atau sudut pandang, sedangkan Ilmu Budaya Dasar memiliki arti suatu pengetahuan untuk memahami, mengerti dan mengetahui tentang pengetahuan dan konsep – konsep yang dikembangkan secara mendasar dan mendalam untuk mengkaji permasalahan manusia dan kebudayaan, dan Kesusastraan memiliki arti sebuah jenis tulisan yang memiliki arti ataupun suatu keindahan tertentu. Jadi menurut saya Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan memiliki arti suatu pemikiran atau pandangan pada suatu pengetahuan untuk memahami, mengerti dan mengetahui konsep permasalahan manusia secara mendasar dengan menuangkannya dalam sebuah jenis tulisan yang memiliki arti indah.
Tetapi sebenarnya makna di atas masih sangat sempit sekali cakupannya, karena dalam perspektif tiap individu kesusastraan memiliki arti yang sangat luas terutama kata indah dari pengertian kesusastraan. Sebagai contoh kata indah, tidak saja menjangkau pengertian-pengertian lahiriah tapi terutama adalah pengertian-pengertian yang bersifat rohaniah. Misalnya, bukankah pada wajah seorang yang jelek, masih bisa ditemukan hal-hal yang indah pada sisi lan dalam dirinya ?
Tidak lengkap rasaya bilang kita berbicara tentang kesusastraan tanpa mengetahui nilai-nilai dan bentuk – bentuk  kesusastraan itu sendiri. Agar kita dapat mengetahui sampaikah letak konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam hubungannya dengan Kesusastraan, berikut pemaparannya.

  1. Nilai – Nilai dalam Kesusastraan
Dalam cipta rasa, kesusastraan memiliki beberapa nilai yaitu : Nilai Estetika, nilai moral dan nilai-nilai konsepsil. Ketiga nilai ini tidak dapat dipilah-pilah atau di pisahkan antara satu dengan lain nya karena nilai-nilai ini sejatinya merupakan bagian-bagian utama dalam kesusastraan. Sesuatu yang estetis adalah sesuatu yang memiliki nilai-nilai moral. Tidak ada keindahan tanpa moral. Tapi apakah moral itu? Ia bukan hanya semacam sopan santun ataupun etiket belaka. Ia adalah nilai yang berpangkal dari nilai-nilai tentang kemanusiaan. Tentang nilai-nilai yang baik dan buruk yang universil. Demikian juga tentang nilai-nilai yang bersifat konsepsionil itu. Dasarnya adalah juga nilai tentang keindahan yang sekaligus merangkum nilai tentang moral. Jadi kesemuanya saling mengisi dan saling ketergantungan.

  1. Bentuk – bentuk  Kesusastraan
Ada beberapa bentuk kesusastraan :
·         Prosa                         : karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas, yang tidak terikat rima dan irama.
·         Puisi                             : merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait dengan pengungkapan secara implisit, samar dengan makna yang tersirat di mana kata-katanya condong pada makna konotatif sebagai ekpresi yang kongkret dan yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama.
·         Cerita Rekaan (fiksi) : Cerita fiksi merupakan cerita rekaan yang dibuat oleh penulis (pengarang), dimana cerita di dalamnya menjadi hidup karena daya hayal (imajinasi) , angan-angan atau fantasi penulis.
·                       Drama             : Drama adalah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan.

  1. Hubungan Ilmu Budaya Dasar dengan Prosa
Prosa memilki banyak istilah, kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Istilah dalam bahasa inggris tadi bila di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah cerita rekaan yang memliki arti cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemera, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya di pakai untuk roman atau novel atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan di Indonesia mengenal jenis prosa lama dan baru.
Jenis Prosa lama meliputi :
  • Dongeng
  • Cerita
  • Sejarah
  • Epos
  • Cerita Pelipur Lara
Jenis Prosa baru meliputi :
  • Cerita Pendek
  • Novel/Roman
  • Biograf
  • Kisah
  • Otobiografi
  1. Hubungan lmu Budaya Dasar dengan Puisi
Puisi dipakai dalam Ilmu Budaya Dasar sebagai media sekaligus sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat dalam Ilmu Budaya Dasar. Dibalik kata-katanya yang padat, ekonomis,dan sukar di cerna maknyanya itu, puisi berisi potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan kepada kita suasana-suasana dan perstiwa-peristiwa kehidupan manusia dan juga kaitannya dengan alam dan Tuhan. Ia merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan Tuhan yang di ekspresikan melalui bahasa yang artistik.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD sebagai berikut :
    1. Hubungan Puisi dengan pengalaman hidup manusa.
    2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
    3. Puisi dengan keinsyafan sosial.
  1. Kesimpulan
Karena manusia adaah mahkluk sosial yang harus selalu saling berkomunikasi antar sesamanya bentuk-bentuk kesusastraan diatas dapat di jadikan sebagai salah satu cara untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya dengan cara yang lebih unik dan estetis. Dalam kaitannya dengan ilmu budaya dasar, bentuk-bentuk kesusastraan di atas dapat di jadikan sebagai wadah untuk mengekspresikan diri atau sekelompok masyarakat dalam bentuk sastra/ seni bahasa dengan budaya yang mereka miliki .



Sumber :




Tidak ada komentar: